Sore ini begitu kelabu, menyisakan aroma khas yang mulai tercium
setelah hujan reda.
Tahukah kamu, bahwa hujan datang kemari tanpa pernah diundang?
“Mungkin, kedatangannya hanya untuk mengucapkan salam perkenalan,
kemudian kembali menjauh hingga waktu yang tak bisa ditentukan.” Seperti kamu.
Sore tadi, hujan sempat turun, kemudian berlalu, dan entah kapan akan
datang lagi. Begitupun halnya dengan kamu.
Dulu, kamu sempat datang, kemudian pergi, dan entah kapan akan datang
lagi.
Namun, jika Tuhan memberikan keberanian lebih terhadap saya seandainya kita
ditakdirkan untuk kembali berjumpa di suatu hari nanti, izinkanlah saya
melontarkan sepatah dua patah kata dari kelunya mulut yang telah lama dirundung
sejuta tanya atas kamu.
“Hei, apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu. Selama ini, kamu jauh
sekali rasanya. Semoga kamu masih mengingat saya.”